5 Tips Menangkap Ide untuk Menulis Novel

05.13
Novel adalah jenis karya sastra fiksi yang artinya ceritanya merupakan kisah kayalan atau buatan dasi penulisnya. Banyak orang yang mengaku ingin sekali menjadi penulis novel. Hanya saja mereka tersendat oleh ide yang kadang terhenti di tengah jalan. Memang, saat menulis novel biasanya penulis mengalami writers block yang menghambat penulis melanjutkan tulisannya. Beberapa writers blok yang sering dialami oleh penulis antara lain : 1. Tidak punya ide menulis 2. Ide terhenti di tengah cerita 3. Malas 4. Tergoda ide baru 5. Tidak tahu cara mengawali cerita 6. Tidak punya ide untuk ending cerita 7. Dan sebagainya Dari beberapa poin di atas, bisa kita simpulkan bahwa ide sangatlah penting dan menjadi poin utama yang membuat penulis bisa melanjutkan naskahnya. Beberapa orang memang sering mengalami kesulitan menulsikan ide-ide tulisannya. Bahkan kebanyakan juga kehilangan ide yang sebelumnya sudah terpikirkan. Nah, bagi Anda yang kesulitan mendapatkan ide bisa mengikuti tips di bawah ini : 1. Ide bisa didapat dari pengalaman pribadi maupun orang lain. 2. Ide bisa diteukan dari buku-buku yang kita baca atau film yang kita tonton. Tapi bukan berarti kita melakukan plagiasi. Film dan buku tersebut hanya menjadi inspirasi untuk kita untuk menulis ide cerita baru. 3. Ide bisa datang dari khayalan yang mungkin pernah kita bayangkan terjadi dalam hidup kita. 4. Ide juga bisa datang tragedi besar misalya tragedi tsunami yang terjadi di Aceh. Contohnya adalah novel Hafalan Surat Delisa yang ditulis oleh tere Liye. Novel tersebut terinspirasi dari bencana alam yang terjadi di Aceh. 5. Menulis ide-ide yang pernah terpikir di monkey book (buku yang berukuran kecil seperti buku saku). Atau merekam ide cerita di ponsel atau di alat rekam lainnya. Sehingga akan ada banyak ide yang terkumpul di sana. Setelah kita bisa menangkap ide dan menemukannya, kita harus segera menulisnya dalam buku atau gadget atau merekamnya di ponsel atau alat rekam lainnya. Karena dikhawatirkan ide tersebut langsung menguap. Ingat bahwa ide yang brilian tidak datang berkali-kali. Maka kita wajib mencatatnya sebelum ide tersebut hilang begitu saja. Untuk lebih jelas dalam membuat cerita. Setelah kita menemukan ide, dan mengumpulkan ide-ide lainnya. Kisa susun ide tersebut dalam sebuah mind map atau peta pikiran. Fungsinya adalah agar tulisan kita nantinya lebih terarah dan memiliki benang merah.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.