Klinik Kecantikan Mahal Bukan Jaminan

16.32

Maraknya peredaran kosmetik berbahaya membuat kaum hawa berlomba-lomba mengunjungi klinik kcantikan. Ironis nya krim kecantikan berlisensi dokter tetap tidak aman.
Natasha Skin Care adalah salah satu klinik kecantikan yang banyak dikunjungi oleh kaum hawa yang ingin melakukan perawatan kecantikan. Namun meski Badan POM telah mengumumkan dua produk cream perawatan kulit miliki dokter Fredy Setiawan di klinik ini mengandung zat berbahaya klinik ini masih saja ramai dikunjungi.

Sebagian besar pengunjung mengaku tidak percaya dua cream produk Natasha Skin Care yaitu Natasha Skin Care Dr. Fredy Setiawan Extra Whitening Cream Dan Natasha Skin Care Dr. Fredi Setiawan Extra Cream II masuk daftar kosmetik berbahaya Badan Pom. Selain telah membayar mahal hingga ratusan ribu rupiah untuk mendapatkan perawatan, cream yang dijual juga telah mendapat lisensi dari dokter klinik. Apalagi hasil perawatan juga biasanya langsung terlihat. Menurut penuturan Lola seorang pelanggan natasha skin care mengatakan bahwa biasanya kalau pakai cream yang lain kulit ngelotok tapi disini ngga terus kayaknya lebih cerah. Cuman seminggu. Pelanggan lain mengatakan bahwa “tidak mungkin produk natasha skin care berbahaya karena di bawah pengawasan dokter. Kalo dia merusak konsumen berarti dia menggagalkan perusahaan nya.”

Saat dikonfirmasi dokter Fredy Setiawan selaku pemilik sekitar 42 cabang klinik Natasha Skni Care yang tersebar hampir disemua kota besar mengatakan produk yang masuk daftar berbahaya telah ditarik sejak 6 bulan lalu. Dr. fredy berkilah bahwa bukan karena berbahaya namun kedua kroduk krim dengan kandungan asam reginoat ini kini harus dibeli terpisah di apotik khusus dengan resep dokter. Dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta dokter freddy Setiawan mengatakan bahwa pihaknya salah prosedur dimana obat itu merka berikut langsung tidak lewat apotik tapi langung di konter mereka.

Ironis memang klinik kecantikan yang dianggap lebih aman dibanding menggunakan sembarang produk masal yang biasa dijual bebas ternyata masih saja tak luput dari kandungan zat berbahaya. Masyarakat berharap pemerintah khusus nya Badan POM lebih teliti dalam memberikan ijin edar sebuah produk karena lagi-lagi masyarakat lah yang akan menjadi korban.

Kembali ditariknya 70 kosmetik berbahaya yang terlanjur beredar membuat para  wanita kecewa. Kinerja Bdan POM pun kembali dipertanyakan. Badan Pengawasan Obat Dan Makanan BPOM kembali mengumumkan 70  merk kosmetik berbhaya yang mengandung mercury atau air raksa, hidrokinon, asam retinoat dan bahan pewarna terlarang.  Yang mencengangkan beberapa nama produk cukup dikenal masyarakat. Seperti dr’s secret, pond’s, olay, dan produk cream kliknik kecantikan natasha skin care. Masyarakat pun kemudian mempertanyakan sikap pemerintah khususnya badan pom yang begitu mudah memberikan ijin edar namun dengan gampang menarik kembali produk yang telah mendapat label aman.

“Saya menghimbau kepada pemerintah tolong jika pemerintah mengeluarkan ijiin itu dikaji lagi”. Harap salah seorang warga. Banyaknya produsen yang mengubah kandungan produk ketika sudah mendapatkan ijin edar ditengarai menjadi penyebab lolosnya produk-produk berbahaya itu. Meskipun tidak tertutup kemunginan jika produk-produk yang diuji adalah produk palsu.
Meski berjanji akan menarik peredaran bahkan mencabut ijin edar produk-produk yang terbukti berbahaya hingga kini sejumlah kosmeetik masih beredar bebas. Padahal efek pemakaian kosmetik berbahaya ini sangat merugikan selain mengakibatkan alergi dan iritasi kulit, pemakaian kosmetik berhaya juga memicu kanker dan kerusakan hati.

Alasan kurang nya sumber daya manusia lagi-lagi disebut sebagai penyebabnya. Tak hanya terkesan lamban, BPOM justru meminta masyarakat lebih proaktif untuk mengecek ijin edar sebelum menggunakan sebuah produk. Padahal masyarakatlah yang slama ini menjadi korban dan mendapat dampak negatif. Jika ternyata produk yang diigunakan berbahaya. Sudah semestinya pemerintah melalui badan pom yang lebih berhati-hati. Dalam memberikan label aman agar kepercayaan masyarakat tidak semakin berkurang.

Berikut daftar kosmetik berbahaya versi BPOM, klik di sini

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.