Presiden Jokowi Mulai Kehilangan Kepercayaan Publik

16.22

Sejak dicalonkan sebagai calon Presiden Republik Indonesia sampai dengan ia dilantik sebagai  Presiden Republik Indonesia pada hari Senin tanggal 20 Oktober 2014 di Gedung MPR Senayan Jakarta,  Jokowi merupakan sosok yang selalu mengundang perdebatan. Jokowi merupakan Presiden Republik Indonesia yang tercatat dalam sejarah sebagai presiden yang paling mengundang kontroversi.

Saat masih berstatus sebagai calon presiden RI, hal – hal yang sering mengundang kontroversi dan perdebatan panas adalah pencitraan yang secara masif dilakukan olehny dan tim sukses nya untuk menciptakan kesan bahwa Jokowi adalah sosok yang sederhana dan merakyat. Selain itu yang tidak kalah membuat pertentangan adalah jokowi yang terlalu menggampangkan masalah dan mudah berjanji yang pada akhirya di kemudian hari janji – janji politik Jokowi itu banyak yang tidak direalisasikan.

Dulu, saat dalam masa kampanye, Jokowi dengan lantang berjanji akan membentuk kabinet ramping, kenyataanya jumlah menteri kabinet Jokowi malah nambah 1 dibanding jumlah menteri kabinet SBY.
Dulu, Jokowi mengatakan bahwa koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) adalah koalisi tanpa syarat, kenyataanya bisa kita saksikan sendiri, Jokowi bagi-bagi kursi jabatan kepada para timsesnya, mulai dari dialokasikan 16 jabatan menteri utk Parpol pendukung sampai jabatan lainnya.

Dulu, Jokowi berjanji akan mengangkat Jaksa Agung dari non partai, kenyataannya dia mengangkat HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Perlu kita ketahui bahwa Prasetyo adalah tim sukses Jokowi yang berasal dari Partai Nasdem. Pemilihan Prasetyo pun dilakukan tidak transaparan terkesan diam- diam tiba- tiba diumumkan ke publik Jaksa Agung yang baru.

Jokowi dianggap sebagai representasi wong cilik, sederhana dan merakyat namun kenyataan yang terjadi adalah rakyat dibuat makin susah dengan naiknya BBM, gas 3 kg dan tarif kereta api ekonomi. Bukankah yang paling merasakan manfaat BBM, gas 3 kg dan KA ekonomi itu rakyat kecil, tapi malah dinaikkan. Katanya pro wong cilik tapi kebutuhan dasar wong cilik dinaikkan. Ga masuk akal!
Dulu Jokowi berjanji akan menuntaskan kasus – kasus pelanggaran HAM, sebagai jualan politik yang sekaligus menghantam lawan politiknya yang dianggap sebagai pelanggar HAM, kenyataan sekarang malah sebaliknya, polycarpus malah bebas dan orang-orang yang menjadi dalang dibelakang pembunuhan Munir malah tidak tersentuh.

Lalu, janji akan mengembangkan industri dalam negeri. Kenyataannya yang terjadi sebaliknya impor kapal dan bis dari Cina padahal indonesia memiliki pabrik kapal salah satu terbaik di dunia,
Lalu, apakabar pula dengan Kartu Indonesia Sehat yang sempet digadang-gadang menjadi solusi kesehatan bagi rakyat miskin. Kartu indonesia Pintar mana...

Yang rerakhir yang lagi hangat sekarang adalah penunjukkan Budi Gunawan sebagai calon kapolri. Padahal Budi Gunawan disinyalir KPK sebagai sosok perwira polisi yang bermasalah dan bukan orang bersih dengan rekening gendutnya. KPK pun akhirnya menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi karena rekening gendut yang dimilikinya.

Namun penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka ini malah berbuntut panjang. Beberapa hari terakhir publik dibuat heboh dengan penangkapan wakil ketua KPK Bambang Widjoyanto oleh bareskrim polri. Apakah ini aksi balasan polri terhadap KPK? Waallahu A’lam...

Akibat kebijakan-kebijakan jokowi yang kontroversial tsb membuat pubik bertanya, ada apa dengan Jokowi?  Bahkan surat kabar terkemuka Amerika Serikat The New York Times tertanggal 18 januari 2015 menurunkan berita yang menyebutkan bahwa Presiden Jokowi mulai kehilangan keprcayaan publik.

Bagaimana nasib Indonesia ke depan? Kita lihat saja nanti

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.