Cara Pencegahan Penyakit HIV/AIDS

12.46

Acquired immuno deficiency sydrome ( AIDS ) merupakan sindrom dengan gejala infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV.
1. Gejala umum yang terjadi yaitu :
- Berat badan menurun sampai 10%.
- Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening.
- Demam langsung.
- Sering berkeringat saat malam hari.
- Keletihan.
- Diare selama 1 bulan.
- Sesak nafas dan batuk – batuk.
- Timbulnya bintik – bintik berwarna dadu sampai ungu pada kulit, rongga mulut, hidung dan kelopak mata.
2. Proses penularan
- Melakukan hubungan seksual, baik vagina, anus dan oral.
- Melalui benda – benda yang sudah terkontaminasi HIV, misalnya jarum suntik.
- Melalui ibu hamil yang menderita AIDS, pada anak yang dikandungnya.
3. Pencegahan penyakit
Sampai dengan saat ini belum ditemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan AIDS/ infeksi HIV. Berikut ini adalah pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
- Hindari hubungan seksual karena sangat beresiko.
- Hindari berganti – ganti pasangan.
- Hindari penggunaan obat melalui infeksi jarum bekas.
- Hindari pemakaian barang milik orang lain.
- Turutilah norma – norma agama.
Virus HIV/AIDS dapat menyerang sel darah putih yang biasa disebut dengan T-lymphocytes. Atau dengan kata lain virus ini di dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi ( kekurangan ) sistem imun.
HIV adalah penyakit penyebab kematian pada laki – laki da perempuan dan berkembang pada negara yang maju.
Gejala awal yang dirasakan :
- Menderita penyakit flu dalam seminggu sampai sebulan yang biasa disebut sebagai infeksi HIV akut. Sistem tersebut dapat dilihat dari antibodi.
- Demam
- Sakit kepala
- Tubuh terasa lemas
- Sakit tenggorokan
- Kelenjar getah bening
- Ruam kulit
- Terjadi masalah pada sistem pencernaan.
Gejala terakhir :
- Penurunan berat badan.
- Kehilangan nafsu makan
- Infeksi kulit
Selama sekitar 10 tahun terkena gejala seeperti flu biasa tetapi virus tetap ada dalam tubuh mereka.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.