Orang Indoensia sedang pada gila batu. Bukan batu bata untuk
membangun rumah, bukan pula batu alam untuk memperindah taman. Terus, apa dong?
Ya apalagi kalo bukan batu akik.
Yang ini cerita dari Mamuju Utara Sulawesi Barat. Tren batu
akik sudah sampai di pedalaman sana, mulai dari nenek- nenek, bapak- bapak
sampai bocah- bocah semua ikut ngurusin batu.
Dalam ilmu bahasa, urbanisasi adalah pergerakan orang desa
ke kota. Lha kalo orang kota pada bergerak ke desa tujuannya ya hanya untuk
nyari batu kecubung, masuk kali, kecipak- kecipuk, nyemplang- nyemplung.
Entah ngerti entah bingung pokoknya ya asal nyemplung. Cari sana
cari sini urusan basah belakangan yah demi bau yang bernilai tinggi. Katanya sih
harga sekilo batu disini paling murah rp 20 ribuan. Lha kalo hoki bisa mendapatkan
jutaan. Pantas aja pada kegirangan.
Maka jadi ramailah desa Bukti Harapan yang dilalui sungai
lariang. Tiap akhir pekan orang kota pada berdatangan. Ceritanya mau piknik
sambil cari batu ngetes perntungan.
Usut punya usut juara batu di sini adalah lumut mandar. Warnanya
hijau seperti lumut tapi kalau dijual sampai jutaan. Tapi di kampung harapan
batu- batu Cuma dicual bongkahan. Orang kampung kurang pengetahuan jadi
ngertinya jual mentahan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.