kita dapat bernafas dengan normal jika sekelompok sel saraf pusat memberikan isyarat secara tetap menuju diafragma dan menuju otot rusuk. Apabila kita menahan nafas agak lama maka pusat pengatur nafas yang akan mengambil alihnya, sedangkan pusat pengatur nafas ini yaitu sel – sel saraf yang berada didalam otak. Dan manusia hanya dapat menahan nafas hingga beberapa waktu tertentu saja, misalnya ketika berada didalam air atau ketika kita sedang berenang kemudian menyelam beberapa menit kedalam air.
Sel –sel saraf didalm otak akan mengawasi dan mengatur berapa jumlah oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) yang berada didalam sel – sel darah. Hal ini berkaitan juga dengan kebutuhan akan oksigen ketika kita sedang beraktifitas.
Paru – paru juga membantu terjadinya pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida). Walaupun kita banyak menghirup udara namun udara yang berada disektiar kita tidak semuanya digunakan oleh tubuh namun hanya sebagian kecil saja yaitu sekitar 1/5 yang masuk kedalam sel – sel darah.
Ketika terjadi pertukaran gas, seperti dinding sel pada lapisan alveolus memiliki selaput yang sangat tipis agar dapat ditembus oleh udara. Oksigen yang dihirup oleh paru – paru menuju lapisan alveolus kemudian masuk kedalam sel darah untuk mengisi pembuluh darah yang kekurangan oksigen, dan sel – sel darah itu juga yang kemudian akan melepaskan dan mengambil oksigen yang masuk. Dan oksigen akan dilepaskan oleh hemoglobin jika telah menuju sel – sel yang memerlukan oksigen.
Ketika karbondioksida keluar, oksigen masuk melalui dinding kapiler kemudian masuk menuju plasma lalu dibawa kembali kedalam paru – paru. Ciri –ciri darah yang kekurangan oksigen biasanya berwarna merah tua, sedangkan darah yang cukup akan oksigen biasanya berwarna merah muda atau merah cerah.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.